Selasa, 16 Desember 2008

Ayo uji coba browser masa depan : Opera 10 !

Seolah sosok Sinterklaas berkendaraan kereta ditarik rusa-rusa kutub terbang dari kutub es membagi-bagikan Hadiah Natal maka pembuat browser Opera yang berpusat di Norwegia negeri Nordic yang berdekatan dengan Kutub Utara rupanya telah tergugah berbaik hati memberikan bagi para “browsing enthusiast” sedunia kesempatan untuk icip-icip mengujicobakan Browser Opera 10 menyambut datangnya Natal pada bulan Desember. Browser Opera 10 ini bahkan dinyatakan masih bersifat uji coba pre-beta alias versi alpha, namun pengguna telah dapat mencoba kecanggihan aplikasi rendering terkini Presto versi 2.2 yang 30% lebih kencang dari pada versi Presto 2.1 sebagai inti aplikasi rendering engine Opera 9.6 yang kini tengah beredar. Presto 2.2 ini pula yang oleh Opera.com diandalkan menjadi aplikasi untuk menjawab tantangan interaktivitas Web-2 ---serta Web 3.0 yang bakal full-support kompleksitas aplikasi berat dan rumit yang berjalan diatas platform Internet on-line seperti Google-Docs--- sekaligus sebagai cikal bakal aplikasi platform mobile browser Opera masa depan. 
Situs C|Net melaporkan bahwa Opera 10 lolos dengan skor 100 (!) dalam Acid3-test acuan keluaran Web Standard Project berbasis standard patokan W3C - World Wide Web Consortium guna menjadikan coding appl browser hingga benar-benar sepenuhnya kompatibel pengembangan web masa depan. Sebagai perbandingan nilai Acid3-test ( jumlah skor total: 100 ) untuk browser Firefox 3.0.4 : 71 , Firefox 3.1 versi beta : 89 dan Google-Chrome : 79. IE Explorer 7 hanya mencatatkan skor: 14 (!) yang sedikit banyak mengindikasikan keengganan Microsoft untuk tunduk dan patuh akan standard sesuai acuan rumusan kalangan akademisi & industri yang terhimpun dalam W3C. 

Opera sejak pertama muncul hampir 12 tahun yang silam memang dikenal sebagai aplikasi browser alternatif serta inovatif yang selalu berupaya mendahului zaman ! Tagline yang pertama kali disandang Opera yakni “The Fastest Browser on Earth!” adalah pantas melekat pada browser Opera saat mana konektivitas Internet masih banyak bertumpu pada konektivitas telepon dial-up yang sebatas kecepatan transfer data hingga 33 kbps zaman awal perkembangan teknologi web dan Internet. Sejak awal pula Opera membidik target pasar yang lebih beragam ---bermacam OS platform Windows, Linux & bermacam perangkat : pc, mobile / ponsel--- daripada sekedar aplikasi untuk perangkat komputer yang memang didominansi penguasaan Microsoft lewat aplikasi OS Windows yang bahkan dipaket beserta browser IE Explorer. 
Maka tidaklah mengherankan apabila browser Opera untuk pc hingga kini diperkirakan hanyalah mencakup dibawah 2% dari total pengguna aplikasi penjelajah Internet sedunia. Opera browser pun lebih mampu berkiprah pada pasar browser di kawasan Eropa dibanding Amerika Serikat selain unjuk gigi dengan browser Opera Mini untuk perangkat ponsel. 

Opera semakin hari semakin keras berupaya mendorong pengembangan pengguna browser Opera +PLUS+ Opera Mini di Indonesia. Opera browser terkini versi 9.6 telah menyediakan tata muka /interface dengan Bahasa Indonesia. Mid Juli yl bahkan telah dilaksanakan “Opera Indonesia Gathering” yang dihadiri pula oleh sosok Executive Vice President Opera : Dag Honningsvag. Bulan November yl baru saja Opera menggelar acara “Opera Software university tours” yang mengetengahkan topik a.l: the history and future of the Web - open Web standards - the browser industry 
di hadapan kampus IT terkemuka di tanah air a.l : ITB Bandung di Jawa Barat hingga ITS Surabaya dan Unibraw di Jawa Timur. Dan apabila dicermati pada publikasi keluaran Opera “State of Mobile Web OCT 2008” ; terungkap betapa pengakses Internet mobile dengan Opera Mini dari Indonesia menduduki peringkat teratas dalam lingkup global selama tahun 2008. Bahkan kawasan ASEAN mendapatkan sorotan khusus karena angka prosentase pertumbuhan yang luar biasa, yang bahkan sampai tercetus ungkapan seolah; akankah perilaku mobile web di kawasan ASEAN akan mensubstitusikan akses Internet dengan perangkat komputer terkoneksikan jaringan kabel : “Is the mobile Web replacing the wired Web in Southeast Asia ?” 
Jadi untuk kalangan “browsing enthusiast” sedunia layaklah untuk mengujicobakan browser masa depan Opera 10 !

Sumber: Iptek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar